A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Only variable references should be returned by reference

Filename: core/Common.php

Line Number: 257

UKI - Pesan Prapaskah UKI - 2022

Pesan Prapaskah UKI - 2022




Pembaharuan Hati

Membuka hati bagi pertobatan dan hidup baru

 

Segenap Umat katolik Indonesia di Keuskupan Agung Toronto yang terkasih,

Pintu Masa Prapaskah segera terbuka yang menandai tibanya Masa Tobat bagi kita semua Umat Katolik di seluruh dunia. Tanda abu akan menandai diri kita pada Hari Rabu Abu, yang mengingatkan kerapuhan dan kedosaan kita. kesadaran akan kerapuhan kita inilah yang menghantarkan kita pada kerendahan hati untuk membuka hati untuk mengalami Kerahiman Tuhan. 

 

Masa tobat ini menjadi kesempatan bagi kita untuk mengalami kembali kasih dan pengampunan Tuhan yang terus mengalir bagi kita semua yang mau datang kepadaNya. Oleh sebab itulah jangan menunda lagi, melainkan datanglah dan terimalah belaskasih dan pengampunanNya supaya hidup kita diperbaharui. Kerinduan untuk bertobat perlu datang dari kedalaman hati kita dan bukan karena terpaksa atau karena sekarang ada jadwalnya. Karena dari hati inilah mengalir semua yang baik dan juga yang jahat, maka hati menjadi bagian utama yang harus kita perbaharui. 

 

Gereja menyediakan berbagai sarana untuk mewujudkan pertobatan ini, yang meliputi sisi rohani dan jasmani atau perbuatan tobat. Tiga pilar yang selalu mewarnai Masa Tobat ini adalah Doa-Puasa-Derma, ketiganya saling berkaitan dalam membangun sikap tobat sejati. DOA menunjukkan sisi rohani yang akan mewarnai Masa Prapaskah ini melalui renungan, refleksi, membaca Kitab Suci, Ekaristi yang tekun, menerima Sakramen Tobat dan banyak hal lain yang dapat kita pilih sendiri. PUASA menjadi tindakan konkret untuk mewujudkan pertobatan yang berkaitan dengan nafsu duniawi kita: makanan, minuman, hiburan yang merusak dan berbagai dorongan manusiawi lainnya yang menjauhkan kita dari Tuhan. DERMA menjadi kesempatan untuk berbagi kasih kepada sesama dengan memberikan dari yang kita punya: materi (uang), perhatian kepada sesama dan membantu yang memerlukan dalam berbagai hal. Masih banyak hal lain lagi yang dapat kita lakukan sebagai wujud nyata pembaruan hidup kita, silakan untuk menentukan sendiri dan tentu saja siap dilakukan secara serius. Semuanya ini bertujuan untuk membaharui hati dan hidup kita agar keselamatan menjadi nyata di dalam diri kita.

 

Selamat memasuki Masa Prapaskah ini dengan Tanda Abu disertai Puasa dan Pantang, yang pada Tahun 2022 ini menjadi wujud bela rasa kita bagi Perdamaian Dunia yang sedang terkoyak oleh perang dan pertikaian, khususnya di Ukraina. 

 

PERATURAN PUASA DAN PANTANG TAHUN 2022

Berdasarkan Peraturan Gereja dan dalam kaitannya dengan kanon 1249-1253 KHK 1983 tentang hari tobat, peraturan puasa dan pantang, ditetapkan sebagai berikut: 

 

  1. Hari puasa tahun 2022 ini dilangsungkan pada hari Rabu Abu tanggal 2 Maret 2022 dan Jumat Agung tanggal 15 April 2022. Hari pantang dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama masa Prapaska sampai dengan Jumat Agung. 

  2. Yang dimaksud dengan berpuasa adalah makan hanya sekali saja dalam sehari pada hari Rabu Abu dan hari Jumat Sengsara dan Wafat Tuhan. Umat beriman yang wajib berpuasa adalah yang berumur antara delapan belas (18) tahun sampai dengan awal tahun keenampuluh (60). 

  3. Yang dimaksud dengan berpantang adalah tidak makan daging atau makanan lain yang disukai pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama masa Prapaska sampai dengan Jumat Agung. Namun sesuai dengan tradisi Gereja universal, berpantang ini dapat dilakukan juga setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu merupakan hari pesta wajib. Umat beriman yang wajib berpantang adalah yang sudah genap berumur empat belas (14) tahun. 

 

Karena peraturan puasa dan pantang tersebut cukup ringan, serta agar setiap pribadi dan komunitas dapat memanfaatkan 40 hari masa Prapaskah sebagai kesempatan istimewa untuk membina pertobatan dengan tobat dan matiraga, dianjurkan beberapa hal berikut: 

  1. Masing-masing pribadi, keluarga, dan komunitas mencari wujud matiraga (puasa dan pantang) yang sesuai dengan jenjang usia. 

  2. Pada hari pantang dan/atau hari-hari lain yang ditentukan, setiap keluarga/komunitas dapat berpantang makan nasi/roti atau menggantinya dengan bahan makanan pokok lokal dengan satu macam lauk (sebagaimana telah menjadi gerakan di beberapa paroki atau komunitas selama masa Prapaska dan peringatan Hari Pangan Sedunia). 

  3. Selama empat puluh (40) hari dalam masa Prapaskah, secara pribadi atau secara bersama dalam keluarga atau komunitas biara/pastoran/seminari memilih wujud pertobatan dan silih yang lebih berdaya ubah. 

  4. Setiap pribadi, keluarga, atau komunitas dapat mewujudkan karya amal kasih bagi mereka yang membutuhkan. 

  5. Setiap pribadi, keluarga, atau komunitas dapat melatih diri lebih tekun dalam olah rohani, antara lain melalui ketekunan membaca dan merenungkan Kitab Suci, mengikuti renungan Masa Prapaskah, rekoleksi/retret, latihan rohani, ibadat jalan salib, pengakuan dosa, meditasi, dan adorasi dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19. 

 

Tuhan memberkati usaha tobat kita,

Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ


Login to post a comment.