A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Only variable references should be returned by reference

Filename: core/Common.php

Line Number: 257

UKI - Mutiara Iman - Sabtu 15 Maret 2014

Mutiara Iman - Sabtu 15 Maret 2014




Mutiara Iman, Sabtu 15 Maret 2014
Klemens Maria Hofbauer 

"Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Mat 5:43-44)

LECTIO : 

Ul. 26:16-19;
Mzm. 119:1-2,4-5,7-8;
Mat. 5:43-48

MEDITATIO : Dua ayat diatas terasa diawang-awang, siapakah didunia ini yang bisa mengasihi musuhnya dan berdoa bagi orang yang menganiayanya. Kecuali Yesus tidak ada orang yang dilahirkan untuk dapat melakukan hal itu. Sedangkan untuk mengasihi orang yang dekat dengan kita saja kita sering tidak bisa tulus. Konteks kasih dalam ayat-ayat diatas bukanlah kasih yang alami / naluri sifatnya, tetapi kasih yang agape, hasil dari perjuangan, pergulatan dan komitmen kita sebagai manusia biasa. Kasih yang ini berasal dari kehendak bebas kita sendiri melawan segala kecenderungan duniawi seperti benci, dendam, marah, geram dan sebagainya. Kasih yang penuh perjuangan ini hanya dapat kita miliki dengan bantuan Tuhan sendiri. 

Dasar perbuatan mulia ini ada dalam ayat ; "Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Mat. 5:48). Hanya ada satu jalan untuk menjadi sempurna seperti Bapa disorga, dengan meniru tindakanNya : mengampuni, mengasihi dan memberkati, apapun yang terjadi pada kita. Kita diharapkan untuk menjadi "gambar wajah Tuhan", "Imago Dei" didunia ini.

Pertanyaan yang mungkin timbul adalah: "Apa yang terjadi ketika kita mengasihi?" Mengasihi yang berbuat jahat berarti kita menetralisir sifat negatif dengan hal yang positif. Saat itu kita mencegah adanya: pertama pembalasan kejahatan, berbalas-balasan dan yang kedua kita membuat pelaku kejahatan berhenti, tidak meneruskan kejahatannya karena tidak ada perlawanan. Kalau kita beranggapan kejahatan bersifat negatif dan kasih bersifat positif, maka kita diharapakan untuk memberikan hal yang positif terus menerus dalam hidup ini agar yang negatif menjadi netral, kejahatan berkurang. Bahkan kejahatan hilang dari dunia ini, saat seluruh umat Allah bersama-sama memberikan kasih, unsur positif yang meluap melebihi seluruh unsur negatif yang ada didunia ini.

CONTEMPLATIO : Hadirkan Yesus dalam imajinasimu dan yakinlah Dia ada didekatmu. Hadirkan pula imajinasi wajahmu disamping wajah Yesus, pelan-pelan satukanlah kedua imajinasi wajah itu sambil berkata :"Ku mau sepertiMu Yesus".

ORATIO : Ya Yesusku, ajarilah aku untuk tidak gentar terhadap perintahMu yang sulit ini, hadirkan selalu Roh KudusMu untuk membimbingku selalu. Amin.

MISSIO : Aku mau memaafkan semua kesalahan orang lain dengan tulus dengan perbuatan dan doa pengampunan.

Tahun Liturgi 2014 Tahun A/II.

 

Source: https://www.facebook.com/RenunganHarianMutiaraIman


Login to post a comment.