Mutiara Iman - Jumat 14 Maret 2014

Mutiara Iman, Jumat 14 Maret 2014
Louisa De Marillac
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala." (Mat 5:22)
LECTIO :
Yeh. 18:21-28;
Mzm. 130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8;
Mat. 5:20-26
MEDITATIO : Didunia ini suatu tindakan dinyatakan sebagai kejahatan apabila ada pelakunya, ada korbannya dan ada hukum yang dilanggar. Itupun semua harus ada bukti fisik maupun saksinya, kalau hanya sekedar pengakuan saja belum dianggap cukup kuat sebagai kejahatan. Namun Yesus menganggap rencana jahat dalam pikiran, perasaan dan keinginan sama jahatnya dengan kejahatan dalam tindakan. Tidak perlu bukti, saksi, korban ataupun hukum yang dilanggar. Memang terasa sangat keras bagi kita manusia biasa, namun kita harus ingat bahwa Dia tidak menginginkan kejahatan itu terjadi, Dia menunggu pertobatan kita dan Dia selalu menyediakan pengampunanNya.
Kemarahan yang dilarang adalah kemarahan yang bersifat jangka panjang, mengakar, menimbulkan kemarahan atau malah kebencian dalam hal lain, tidak hanya terbatas pada masalah awalnya. Kemarahan yang bersifat sementara, muncul dan kemudian padam setelah diungkapkan, bukanlah suatu kejahatan yang harus dihukum.
Yesus mengharapkan kita semua memohon ampun atas segala kesalahan kita, termasuk kemarahan, dan mengampuni orang yang bersalah kepada kita sebelum kita menghadap Tuhan dan berdoa. Rasa bersalah atau kemarahan atas kesalahan orang lain dalam jiwa kita akan menghalangi roh kita untuk berkomunikasi dengan Tuhan.
CONTEMPLATIO : Heningkan hati, beningkan jiwa dan hadirkan Yesus sebagai sosok yang tegas sekaligus pengampun. Sosok seorang Bapa yang memimpin keluargaNya dan juga melayani keluargaNya. Sosok dengan Kuasa dan Kasih. Rasakan getaran kekuatan dan kelembutan ditubuh kita. Dia ada dan hadir dalam diri kita.
ORATIO : Ya Yesus, mampukan aku untuk dapat menagkap kedua sifatMu itu, Kuasa dan Kasih, agar aku dapat merasa aman dan damai dalam kehidupanku. Amin.
MISSIO : Aku akan mencoba untuk selalu bertindak tegas sekaligus penuh kasih dalam mendidik anak-anakku.
Tahun Liturgi 2014 Tahun A/II.
Source: https://www.facebook.com/RenunganHarianMutiaraIman
Login to post a comment.